Bagaimana Cara Kerja AC Mobil dan Truk?

AC bisa membantu pengemudi tetap fokus karena panas yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidaknyamanan di dalam kabin kendaraan. Sesuatu yang penting untuk dihindari pengemudi jarak jauh karena mengemudi dalam kondisi dehidrasi sama halnya ketika mengemudi dalam kondisi mabuk.

Bagaimana AC Bekerja?

Jika Anda memiliki sistem AC satu zona, terdapat enam kontrol utama:

1. Temperatur: atur suhu dari sedingin mungkin (biasanya 16 derajat celcius) menjadi sepanas mungkin (32 derajat celcius),
2. Putaran kipas: dari angin sepoi-sepoi hingga badai yang sedang mengamuk,
3. Arah: mengubah aliran udara antara kaca depan, penumpang atau kombinasi keduanya,
4. Kaca depan: nyalakan demister belakang,
5. AC on/off: menentukan apakah unit AC digunakan saat memanaskan atau mendinginkan udara,
6. Resirkulasi: mengalihkan sumber udara antara di dalam dan di luar kabin. Terkadang dalam bentuk tuas, bukan tombol.

Kontrol AC pada mobil KIA Carnival

Jika Anda mempunyai sistem AC dua zona, Anda akan memiliki pengatur suhu pada setiap zona.

Jika kendaraan Anda memiliki pengatur suhu otomatis, maka termostat akan menjaga suhu kabin tetap konsisten berdasarkan pengaturan Anda.

Beberapa unit memiliki fungsi tombol cepat untuk demister dengan menyalakan AC, fan berputar pada kecepatan penuh dan menuju arah kaca depan. 

Kontrol AC pada mobil Toyota GT86

Pada gambar di atas Anda bisa melihat tombol kontrol AC yang mengapit putaran kecepatan kipas. Terdapat saklar yang terpisah untuk demister belakang, AC, resirkulasi.

Bagian-Bagian Sistem Pendingin Udara Kendaraan

Kompresor: komponen ini mengkompresikan dan mensirkulasikan refrigeran di dalam sistem. Mengkompresi refrigeran dari uap menjadi cair. Ditenagai oleh putaran mesin yang artinya jika Anda menyalakan AC maka kendaraan akan lebih banyak mengkonsumsi bahan bakar.

Refrigeran: kendaraan terbaru menggunakan jenis refrigeran R134a dan kendaraan lama masih menggunakan refrigeran R12. Refrigeran tersebut mentransferkan panas. Pada temperatur dan tekanan rendah refrigeran berbentuk uap sedangkan pada tekanan dan temperatur tinggi refrigeran berbentuk cair.

Kondenser: mengkondensasikan refrigeran dari uap bertekanan tinggi menjadi cair bertekanan tinggi. Pada kendaraan biasanya diletakan di depan radiator dan terlihat seperti radiator berukuran kecil.

Katup ekspansi: sebuah katup untuk mengekspansikan (mengembang) refrigeran dari bentuk cair tekanan tinggi menjadi cair bertekanan rendah.

Evaporator: menyerap panas dengan cara menguapkan refrigeran. Terletak di dalam kabin penumpang di depan dashboard.

Dryer (atau receiver): membuang uap air yang terkandung di dalam refrigeran. Kompresor akan rusak jika terdapat uap air di dalam sistem, karena tidak didesain untuk mengkompresikan zat cair.

Bagaimana Sistem Pendingin Udara Bekerja?

Langkah 1: Kompresor mengkompresikan/menekan refrigeran hingga tekanan refrigeran menjadi tinggi. 

Langkah 2: Refrigeran bersirkulasi melalu pipa di dalam kondenser.

Langkah 3: Udara segar dari luar akan mengalir melalu pipa kondenser dan menyerap panas dari refrigeran. Refrigeran akan berubah dari uap bertekanan tinggi menjadi cair bertekanan tinggi.

Langkah 4: Refrigeran mengalir menuju dryer. Ketika melalui komponen ini uap air yang terkandung pada refrigeran akan dibuang.

Langkah 5: Refrigeran mengalir melalui katup ekspansi yang akan menurunkan tekanan refrigeran. Pada proses ini bisa disebut bagian mula tekanan rendah pada sistem.

Langkah 6: Refrigeran yang berbentuk cair akan berubah menjadi uap karena menyerap panas di area sekitar (dalam hal ini kabin kendaraan). Untuk mengalirkan udara dingin, maka dibantu dengan blower.

Langkah 7: Setelah menyerap panas dari kabin kendaraan, refrigeran berubah menjadi uap dan bersirkulasi kembali menuju kompresor. Siklus ini terus berlanjut.

Share this post